Usaha Mie Basah |
Usaha Mie Basah - Mie adalah makanan khas asal negeri RRC / china yang di bawa masuk ke indonesia melalui perdagangan, di hampir setiap wilayah indonesia mayarakat mengetahui dan menyukai berbagai jenis mie.
Bahan baku dalam pembuatan mie dapat dengan mudah di peroleh di pasar modern sampai ke pasar tradisional, bahan baku dapat di stock di simpan untuk beberapa hari ke depan untuk persediaan selama 1 minggu hingga 2 minggu ke depan, kecuali telur daya tahannya agak kurang sekitar 6 sampai 7 hari, seandainya membeli telur perhitungkan dengan jumlah produksi yang kita lakukan, jangan sampai merugi.
Selain mudahnya bahan untuk mengolah Mie ini, peluang usaha mie basah ini terbilang masih bagus, karena harga mie yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, mie sudah menjadi makanan pendamping nasi bahkan salah satu pengganti nasi.
Selain Keuntungan Usaha Mie Basah juga memiliki Resiko diantaranya :
- Penjualan mie akan menurun omzetnya pada saat bulan puasa mendekati lebaran
- Mie yang di buat tanpa menggunakan bahan pengawet maka tidak tahan lama sekitar 1 hari 1 malam saja , lebih dari itu sudah kurang baik
- Issue - issue mengenai mei berbahan formalin atau boraks
Trik dalam menjalankan usaha mie :
- Perhatikan kebersihan, rasa dan tektur / karakteritik mie yang paling banyak di minati para pembeli
- Cermati, pelajari peluang untuk pemasaran mie
- Komplin para pelanggan / pembeli sebagai alat untuk memperbaiki mutu
- Layani pelanggan dengan baik, murah senyum dan jangan membuat pelanggan sakit hati / kecewa
Kiat usaha Mie Basah Keuntungan Besar :
- Dalam memulai usaha Mie Basah diperlukan peralatan diantaranya : Mesin pres ukuran besar, Mesin pres ukuran kecil, Mesin pres yang sekaligus berguna sebagai mesin potong mie, Mixer, Almari pendingin / kulkas, Baskom ukuran besar, Loyang, Timbangan digital, Spatula, Nampan, Sendok
- Kemudian siapkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mie basah seperti Tepung terigu, Telur itik / bebek, Garam dapur, Baking soda, air
- Merekrut Karyawan, karyawan yang dibutuhkan untuk menghasilkan mie 400 sampai 500 kg setiap harinya di butuhkan + 4 sampai 5 orang. Jika masih dalam skala kecil jumlah karyawan dapat disesuaikan
- Menetapkan harga jual, untuk harga mie berbeda beda tergantung bahan baku, terutama telur yang di gunakan saat pembuatan mie, telur adalah bahan baku utama yang berpengaruh pada rasa enak dan tidaknya suatu produk mie, makin banyak telur maka makin enak yang di hasilkan
- Melakukan Promosi dengan menjalin kerja sama dengan para penjual mie, pedagang mie ayam yang menggunakan gerobak yang biasa tinggal secara berkelompok atau yang menjual dirumah - rumah , sehingga dapat menjadi pelanggan tetap yang sangat potensial dan dalam pembeliannya dalam jumlah banyak, dapat juga di setorkan ke pedagang mie yang berada di pasar - pasar terdekat untuk dijual kembali ke pelanggan lain
Analisa yang digunakan dalam usaha mie basah sebagai berikut :
- Periode masa pakai mesin pres ukuran besar selama 5 tahun
- Periode masa pakai mesin pres ukuran kecil selama 5 tahun
- Periode masa pakai mesin pres yang di gunakan motong mei selama 5 tahun
- Periode masa pakai mixer selama 4 tahun
- Periode masa pakai mesin pendingin / kulkas selama 7 tahun
- Periode masa pakai timbangan digital selama 4 tahun
- Periode masa pakai baskom ukuran besar selama 2 tahun
- Periode masa pakai loyang selama 2 tahun
- Periode masa pakai spatula selama 2 tahun
- Periode masa pakai nampan dan sendok selama 2 tahun
Modal / investasi yang di perlukan
Mesin pres ukuran besar
|
1buah
|
Rp.
15.000.000
|
Mesin pres ukuran kecil
|
1buah
|
Rp.
5.000.000
|
Mesin pres yang digunakan motong
|
1 buah
|
Rp.
6.000.000
|
Mixer
|
1buah
|
Rp.
6.500.000
|
Baskom ukuran besar
|
4buah
|
Rp. 100.000
|
Mesin pendingin / kulkas
|
1buah
|
Rp.
2.000.000
|
Timbangan digital
|
1buah
|
Rp.
1.500.000
|
Spatula
|
1buah
|
Rp. 10.000
|
Nampan , sendok
|
Rp. 250.000
|
|
Jumlah modal / investasi
|
Rp.
36.360.000
|
Biaya operasional selama 1 bulan :
Biaya variabel
|
satuan
|
Harga satuan
|
hari
|
jumlah
|
Tepung terigu
|
20 karung
|
Rp. 125.000
|
30 hari
|
Rp. 75.000.000
|
Garam dapur
|
1
Pak
|
Rp. 5.000
|
30 hari
|
Rp. 150.000
|
Telur itik / bebek
|
200 butir
|
Rp. 2.000
|
30 hari
|
Rp.
12.000.000
|
Baking soda
|
1 plastik
|
Rp.
30.000
|
30 hari
|
Rp. 900.000
|
Plastik untuk bungkus
|
3 Kg
|
Rp.
10.000
|
30 hari
|
Rp. 900.000
|
Upah tenaga kerja
|
4 orang
|
30 hari
|
Rp.
4.000.000
|
|
Biaya transpotasi
|
30 hari
|
Rp.
1.000.000
|
||
Biaya listrik , air dll
|
30 hari
|
Rp. 200.000
|
||
Jumlah biaya operasional
|
Rp.
94.150.000
|
Penerimaan hasil penjualan selama 1 bulan
Penjualan di hitung dalam 1 bulan
Penjualan mie pakai telur : 250 kg X Rp. 10.000 / Kg X 30 = Rp.
75.000.000
Penjualan mie tanpa telur : 200 Kg X Rp. 7.500 / kg X 30 =
Rp. 45.000.000
Jumlah penerimaan = Rp. 120.000.000
Keuntungan perbulan
Jumlah penerimaan =
Rp. 120.000.000
Jumlah biaya operasional = Rp. 94.120.000
Keuntungan =
Rp. 25.880.000
Bahan - bahan yang di gunakan :
- Tepung terigu
- Telur itik / bebek
- Garam dapur
- Baking soda
- air
Cara membuat mie :
- Ambil baskom agak besar masukan telur itik / bebek , garam dapur, air kedalamnya
- Aduklah sampai rata
- Masukan campuran telur ke dalam mixer, tambah tepung terigu, aduk sekitar 15 menit, beri air sedikit demi sedikit
- Aduk hingga adonan tercampur rata
- Pipihkan adonan tersebut dengan cara di masukan ke dalam mesin pres yang pertama, kemudian di masukan ke dalam mesin pres ke dua yang ukurannya lebih kecil dari pres pertama dan lebih pipih lagi
- Kemudian masukan ke dalam mesin pres potong yang memiliki kegunaan sebagai alat potong mei
- Sebelum di kemas, Mei di gulung - gulung se ukuran kepalan tangan orang dewasa
- Mie sudah jadi siap di pasarkan
Ide sukses Usaha Mie Basah di atas semoga dapat menginspirasi anda. Baca juga : Usaha Juice Buah - Buahan
0 comments:
Post a Comment